sumber gambar : (http://intisari-online.com/read/zaman-berubah-sopan-santun-tidak) |
Pada artikel kali ini saya akan membahas sedikit tentang hal yang kelihatannya kurang diperhatikan dalam sebuah transaksi bisnis namun sangat penting dalam hubungan antar manusia, yaitu sopan santun. Kerap kali kita melihat pemandangan yang sudah biasa terjadi dalam transaksi bisnis, seperti
*Penjual
yang ketika ditanya oleh pembeli menjawab dengan sikap jutek dan
ogah-ogahan, ketika ditanya tidak mau melihat muka calon pembeli alias
buang muka,
*Seorang
yang menjabat bagian keuangan di sebuah perusahaan yang sedang membayar
gaji atau seseorang penjual toko yang ketika memberikan uang kembalian
dengan cara uangnya dilempar, ataupun sebaliknya pembeli yang bayar ke
penjual dengan cara melemparkan uangnya.
dan masih banyak lagi contoh seperti di atas…
Sebelum membahas lebih lanjut tentang sopan santun dalam
transaksi pembayaran secara tunai, izinkan saya share sedikit tentang
pengalaman-pengalaman saya,
Waktu itu saya sedang berbelanja di salah satu Supermarket
terkenal, ketika sedang antri untuk membayar barang belanjaan saya.
Saya
melihat di 3 baris sebelah tempat kasir saya mengantri, ada seorang
ibu-ibu di antrian paling depan yang sedang membayar belanjaannya.
Awalnya saya lihat ibu tersebut mengeluarkan kartu ATM untuk membayar
belanjaannya via debit ATM, namun karena mesin EDC (mesin gesek ATM)
di tempat kasir itu rusak, maka kasir tersebut mengajak ibu itu pergi
ke tempat kasir di mana saya antri untuk meminjam mesin EDC-nya.
Ketika kasirnya sudah sampai di tempat saya antri, ternyata ibu itu masih di tempat sambil merogoh tasnya, rupanya ia berubah pikiran untuk bayar memakai uang tunai bukan debit ATM. Ibu itu kemudian dengan heboh sambil melambaikan tangannya berteriak-teriak memanggil kasir tadi seperti Tarzan “Woi!!, woi!!, sini lu, sini! ga usah pake debit, pake cash aja!!”
Ketika kasirnya sudah sampai di tempat saya antri, ternyata ibu itu masih di tempat sambil merogoh tasnya, rupanya ia berubah pikiran untuk bayar memakai uang tunai bukan debit ATM. Ibu itu kemudian dengan heboh sambil melambaikan tangannya berteriak-teriak memanggil kasir tadi seperti Tarzan “Woi!!, woi!!, sini lu, sini! ga usah pake debit, pake cash aja!!”
Ibu
itu kemudian membayar barang belanjaannya (yang cukup banyak) dengan
uang receh, yang bikin ga enak dilihat caranya itu lo, pake dilempar
uangnya sampe berantakan dan jatuh ke lantai.
Harusnya
uang yang gampang dihitung jadi susah karena mesti tercecer. Ibu itu
udah tidak ikut membantu mungut uangnya, wajahnya bahkan tanpa ekspresi
bersalah. Si kasir sambil memungut uang yang jatuh, saya bisa melihat
wajahnya yang benar-benar menahan kesal diperlakukan seperti itu.
Ampun deh, saya cuma geleng-geleng kepala melihatnya...
Pengalaman
berikutnya ketika saya berbelanja ke Pusat
Computer di daerah Mangga Dua, niat untuk membeli Flashdisk. Ketika
sampai di salah satu Toko, saya bertanya kepada mba penjualnya
(sebutannya di sana
Marketing), percakapannya seperti ini:
Saya :
”Mba saya pingin beli Flashdisk 8 GB Merk xxx, harganya berapa ya?”
Mbanya : “Liat sendiri” (dengan muka sangat jutek)
Saya : “Saya lihat ya mba” (sambil saya ambil Pricelistnya)
Mbanya : “Jangan dibawa pulang, kalo udah liat balikin” (dengan nada ketus dan muka
lebih jutek dari sebelumnya)
lebih jutek dari sebelumnya)
Saya :“Iya mba” (dalam hati, ya ampun, parah amit baru juga liat)
Mbanya : (Melihat saya terus dengan pandangan sinis, sepertinya saya ini artis atau
pencuri kelas kakap ya?)
pencuri kelas kakap ya?)
Saya : (Ketika melihat harganya dan cocok saya memutuskan untuk membelinya,
saya taruh Pricelistnya di tempat semula)
saya taruh Pricelistnya di tempat semula)
“Oke mba
Flashdisk xxx 8 GB 1 Ya…”
Mbanya : “Cuma beli
1 pake acara pinjem pricelist”
(nadanya sangat sinis dan jutek)
Saya : “Grrr!@###$@^^*)!!!!” (Saya langsung kabur dari situ dan engga jadi beli)
Anehnya
boleh percaya atau tidak,
Saya coba-coba beli di Toko lain hampir 70% dari Toko yang saya datangi,
kelakuan "Marketing" nya plus minus semua seperti itu. Sebelumnya saya
sudah diberitahu teman yang sering ke sana bahwa orang-orang toko di
sana rata-rata sangat menyebalkan karena merasa
orang disana berpikir bahwa para pembeli yang butuh mereka, awalnya saya
cuek aja, tapi sekarang jadinya benar-benar percaya.
Walapun begitu saya tidak menyerah, karena dalam suatu
populasi ga mungkin isinya jelek semua, karena dunia ini kan dualitas,
ada siang ada malam, ada gelap terang.
Huff,
setelah cape kesana kemari, #Akhirnya# Saya ketemu juga Toko yang baik,
yang melayani Saya dengan ramah, sopan, dan penuh senyum, herannya
seluruh karyawan toko dari Marketingnya, Teknisi, sampai Tukang
Panggulnya sopan dan ramah semua, tidak hanya ke saya saja, ke orang
yangs sekedar lewat bertanya pun mereka ramah.
Toko
Tersebut bernama TOPS Computer (mudah-mudahan tidak salah ejaannya),
Saya bukan orang TOPS
Computer tapi saya cuma tipe Pelanggan yang ketika puas setiap kali
belanja di suatu tempat maka Saya akan mempromosikannya dengan senang
hati ke teman-teman Saya.
Oke
Stop Promosi Getok Thularnya!!…….hehehe…
Entah
yang salah dari didikan dari atasannya atau apa, yang saya sangat
prihatin dan ingin tekankan dari pengalaman-pengalaman saya tersebut,
adalah di jaman sekarang ini, sopan santun bukan merupakan hal yang
penting lagi.
Pada diri beberapa orang yang merasa dirinya hebat tentunya muncul kata-kata seperti:
“Bodo Amat, yang penting Gue bayar”
“Dia kan yang butuh”
“Dia kan cuma kasir, dia kan cuma kuli/buruh rendahan, jadi sori ya ga selevel sama gue yang
jelas-jelas jauh lebih kaya/lebih pintar/lebih tinggi dari dia”
jelas-jelas jauh lebih kaya/lebih pintar/lebih tinggi dari dia”
Apakah ini budaya bangsa kita yang sangat mengutamakan tata krama dan sopan santun?
Menurut
saya hidup akan lebih indah jika kita menanggalkan keangkuhan kita dan
mulai berempati terhadap perasaan orang lain, coba pikirkan apabila kita
di posisi orang tersebut kira-kira kita maunya diperlakukan seperti
apa?
Sampai
disini jika ada yang belum mau berubah, coba renungkan, dunia itu
berputar teman, kadang Kita bisa diatas, Kadang di Bawah, bisa saja di
bawah, Toko kita bisa saja bangkrut, bisa saja tiba-tiba jatuh miskin, So Who Knows?
Yang
pasti mulai sekarang belajarlah bersikap sopan santun tidak hanya dalam
transaksi bisnis Terhadap orang lain apapun itu kedudukannya baik
sebagai Penjual, Pembeli, Kasir, Buruh, Karyawan, Bos,
Pengusaha, Bahkan Pengemis Sekalipun Kita harus menghormatinya.
Biasakanlah mengucapkan
kata "Tolong", "Terima Kasih", dan "Maaf" , bicaralah dengan lemah
lembut, dan kata-kata yang sopan. Saya menulis artikel ini sekaligus
untuk mengingatkan kepada diri saya sendiri juga akan pentingnya sopan
santun.
Kita Harus Selalu Berpikir Seperti Ini:“Seandainya Semua Orang Mempunyai Perilaku Yang Sama Dengan Saya Apakah Negara Saya Akan Menjadi Lebih Baik?”“Seandainya Semua Orang Mempunyai Perilaku Yang Sama Dengan Saya Apakah Lingkungan Saya Akan Menjadi Tempat Yang Lebih Baik?”“Seandainya Semua Orang Mempunyai Perilaku Yang Sama Dengan Saya Apakah Organisasi Tempat Saya Bekerja Akan Menjadi Lebih Baik?”“Seandainya Semua Orang Di Dalam Keluarga Sama Dengan Saya Apakah Keluarga Saya Akan Menjadi Lebih Baik dan Bahagia?”
Kalau jawabannya belum, Berubahlah….
Mulailah Merubah Diri Sendiri dan
Tularkan Kepada Orang Lain Kebaikan.
Terima kasih atas atensinya, sampai jumpa di artikel selanjutnya.
Salam Dashyat
Jimmy Anggada Putra
Your Management Consultant
Terima kasih atas atensinya, sampai jumpa di artikel selanjutnya.
Salam Dashyat
Jimmy Anggada Putra
Your Management Consultant
Tidak ada komentar:
Posting Komentar